gambar: google.com |
Undur-undur merupakan hewan dari family
Myrmeleontidae. Undur-undur disebut juga semut singa (antlion). Hewan ini
memiliki 2.000 spesies yang tersebar di seluruh dunia termasuk salah satunya di
Indonesia. Undur-undur biasanya hidup di daerah yang hangat dan berpasir serta
langsung terkena cahaya matahari. Keberadaan undur-undur ini dapat dilihat dari
banyaknya lubang yang mereka buat sebagai sarang. Sarangnya berbentuk seperti
corong dan spiral. Disebut undur-undur karena ketika menggali tanah sebagai
jebakan untuk menangkap mangsanya, dia berjalan mundur. Cara bergerak mundur
inilah yang bertujuan agar undur-undur dapat masuk ke dalam tanah.
Undur-undur ini berjalan mundur saat dia sebagai
larva. Namun, ketika dia dewasa, undur-undur ini tidak berjalan mundur lagi
melainkan ia akan memiliki sayap. Meskipun demikian, ia tidak dapat terbang
seperti capung. Kemampuan terbangnya sangat lemah. Makanan undur-undur adalah semut.
Apabila ada semut yang sudah mendekati sarangnya maka undur-undur dengan segera
menangkap dan menarik semut itu untuk masuk ke dalam sarangnya. Pada saat ia
mendapatkan mangsa, undur-undur akan menghisap cairan yang ada pada mangsanya
namun bagian tubuhnya tidak dimakan.
Secara fisik, undur-undur hampir sama seperti
capung. Namun, antenna undur-undur panjang dan ujungnya agak melengkung. Mata
undur-undur terletak di bagian sisi kepala dan ukurannya lebih kecil
dibandingkan dengan mata capung. Undur-undur memilki abdomen panjang dan
sepasang sayap transparan pada thorax.
Undur-undur berkembangbiak dengan cara bertelur.
Biasanya sekali bertelur, undur-undur mampu mengeluarkan 20 butir telur. Perkembangbiakan
itu dilakukan untuk mempertahankan jenisnya agar tidak punah. Hewan ini termasuk dalam kelompok hewan
holometabola yaitu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Proses
metamorfosis sempurnanya yaitu berasal dari telur kemudian setelah 5 hari,
telur itu akan menetas dan berubah menjadi larva. Tahap Larva ini akan bertahan
selama kurang lebih 3 tahun kemudian
larva berubah lagi menjadi pupa (kepompong). Proses ini akan berlangsung selama
3 minggu dan yang terakhir adalah imago (dewasa). Jangka waktu undur-undur
dewasa bertahan hidup sekitar 20-25 hari, namun maksimal bisa mencapai hingga
45 hari. Undur-undur dewasa biasanya keluar pada waktu sore dan malam hari. Gigitan
undur-undur dewasa jika mengenai kulit manusia, rasanya agak sakit. Namun,
gigitannya itu tidak membahayakan.
Dewasa ini, undur-undur dikenal sebagai hewan
yang dipercaya dapat mengobati penyakit. Oleh karena itu, Para ahli meneliti
tentang kegunaan dari hewan kecil ini bagi kesehatan manusia. Dan ternyata,
memang benar bahwa dalam tubuh undur-undur ini mengandung zat sulfonylurea
yaitu sebuah zat yang dipercaya dapat melancarkan kerja pancreas dalam memproduksi
insulin. Insulin ini dapat menekan kadar glukosa dalam tubuh manusia yang pada
akhirnya agar tidak menjadi diabetes atau lebih dikenal dengan penyakit kencing
manis. Selain itu, undur-undur juga dapat mengobati penyakit darah tinggi, dan
asam urat.
referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Undur-undur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar