Minggu, 02 Juni 2013

UNDUR-UNDUR

gambar: google.com

 Undur-undur merupakan hewan dari family Myrmeleontidae. Undur-undur disebut juga semut singa (antlion). Hewan ini memiliki 2.000 spesies yang tersebar di seluruh dunia termasuk salah satunya di Indonesia. Undur-undur biasanya hidup di daerah yang hangat dan berpasir serta langsung terkena cahaya matahari. Keberadaan undur-undur ini dapat dilihat dari banyaknya lubang yang mereka buat sebagai sarang. Sarangnya berbentuk seperti corong dan spiral. Disebut undur-undur karena ketika menggali tanah sebagai jebakan untuk menangkap mangsanya, dia berjalan mundur. Cara bergerak mundur inilah yang bertujuan agar undur-undur dapat masuk ke dalam tanah. 

Undur-undur ini berjalan mundur saat dia sebagai larva. Namun, ketika dia dewasa, undur-undur ini tidak berjalan mundur lagi melainkan ia akan memiliki sayap. Meskipun demikian, ia tidak dapat terbang seperti capung. Kemampuan terbangnya sangat lemah. Makanan undur-undur adalah semut. Apabila ada semut yang sudah mendekati sarangnya maka undur-undur dengan segera menangkap dan menarik semut itu untuk masuk ke dalam sarangnya. Pada saat ia mendapatkan mangsa, undur-undur akan menghisap cairan yang ada pada mangsanya namun bagian tubuhnya tidak dimakan.

Secara fisik, undur-undur hampir sama seperti capung. Namun, antenna undur-undur panjang dan ujungnya agak melengkung. Mata undur-undur terletak di bagian sisi kepala dan ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan mata capung. Undur-undur memilki abdomen panjang dan sepasang sayap transparan pada thorax. 

Undur-undur berkembangbiak dengan cara bertelur. Biasanya sekali bertelur, undur-undur mampu mengeluarkan 20 butir telur. Perkembangbiakan itu dilakukan untuk mempertahankan jenisnya agar tidak punah.  Hewan ini termasuk dalam kelompok hewan holometabola yaitu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Proses metamorfosis sempurnanya yaitu berasal dari telur kemudian setelah 5 hari, telur itu akan menetas dan berubah menjadi larva. Tahap Larva ini akan bertahan selama  kurang lebih 3 tahun kemudian larva berubah lagi menjadi pupa (kepompong). Proses ini akan berlangsung selama 3 minggu dan yang terakhir adalah imago (dewasa). Jangka waktu undur-undur dewasa bertahan hidup sekitar 20-25 hari, namun maksimal bisa mencapai hingga 45 hari. Undur-undur dewasa biasanya keluar pada waktu sore dan malam hari. Gigitan undur-undur dewasa jika mengenai kulit manusia, rasanya agak sakit. Namun, gigitannya itu tidak membahayakan.  

Dewasa ini, undur-undur dikenal sebagai hewan yang dipercaya dapat mengobati penyakit. Oleh karena itu, Para ahli meneliti tentang kegunaan dari hewan kecil ini bagi kesehatan manusia. Dan ternyata, memang benar bahwa dalam tubuh undur-undur ini mengandung zat sulfonylurea yaitu sebuah zat yang dipercaya dapat melancarkan kerja pancreas dalam memproduksi insulin. Insulin ini dapat menekan kadar glukosa dalam tubuh manusia yang pada akhirnya agar tidak menjadi diabetes atau lebih dikenal dengan penyakit kencing manis. Selain itu, undur-undur juga dapat mengobati penyakit darah tinggi, dan asam urat.

referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Undur-undur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar